Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 7 Giat Belajar
Bahasa Indonesia · Bab 7 Giat Belajar
Suyatno Ekarini Wibowo

22/08/2021 15:23:43

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Aduh, berisik!

Suara radionya aku kecilkan,

ya? Aku sedang menyusun

naskah sambutan, nih!

Jangan, Zahra!

Pokoknya tidak boleh!

Aku sedang menyimpulkan

isi berita radio.

Lebih penting, tahu!

Ayo, jangan bertengkar!

Ngomong-ngomong, kapan

ibu guru kalian pindah

ke sekolah yang baru?

Tiga hari lagi, Paman.

Besok aku harus berpidato pada

acara perpisahan beliau.

Berarti PR menemukan

makna tersirat dibatalkan,

ya? Hore, aku bebas!

Giat Belajar

BAB

7

Wah, kamu salah, Anas!

Ibu guru yang baru sudah

dibuatkan catatan tentang PR kita.

Itu semua untuk mendorong kita

agar giat belajar.

102

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Pada Bab 6, kamu telah diajak untuk menyimpulkan isi berita yang didengarkan dari televisi

atau radio. Nah, agar kemampuanmu semakin mantap, kali ini kamu kembali diajak untuk

melakukannya.

Kata Kunci:

Mendengarkan – Mencatat – Menuliskan – Menyimpulkan

1. Mencatat pokok-pokok isi berita televisi atau

radio yang didengarkan.

2. Menuliskan pokok-pokok isi berita ke dalam

beberapa kalimat.

3. Menyimpulkan isi berita yang didengar dari

televisi atau radio.

Menyimpulkan

Isi Berita

Sekarang, coba kamu dengarkan dengan saksama teks berita yang akan dibacakan

guru berikut ini! Kemudian, catatlah pokok-pokok isi berita yang terkandung di dalamnya!

Jepang, Bangsa Pembelajar

Bangsa Jepang adalah bangsa pembelajar terbaik di dunia. Mereka belajar dengan

penuh semangat. Hal itu karena mereka paham betul kegunaan belajar. Mereka

paham bahwa dengan belajar akan memperoleh pengetahuan yang unggul, intelektual,

dan moral. Semua itu akan membawa kemajuan, kebahagiaan, dan keunggulan.

Semua kalangan masyarakat di Jepang belajar dengan giat. Pemerintah, politisi,

industrialis, para pekerja, kaum intelektual, anak-anak, dan ibu-ibu semuanya belajar.

Bahkan, di Jepang dikenal istilah

joho shakai, ”the information intelligence

society”.

Artinya adalah masyarakat cerdas dengan akses yang luas terhadap

informasi.

Jepang juga membangun sistem pendidikan terbaik di dunia. Kejuaraan dalam

berbagai perlombaan sains dan matematika selalu diperoleh anak-anak Jepang.

Mereka tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan secara efektif, tetapi juga diperkuat

karakternya. Mereka digembleng supaya memiliki disiplin yang tinggi.

(Sumber:

http://imperiumindonesia.blogspot.com/2008/03

,

diakses 2 Maret 2008, dengan pengubahan)

Gambar 7.1

Menyimpulkan isi berita televisi

103

Giat Belajar

Selanjutnya, kerjakan pelatihan di bawah ini!

Berlatih Kelompok 1

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Diskusikan pokok-pokok berita yang telah kalian catat!

3. Selanjutnya, tuliskan pokok-pokok isi berita tersebut ke dalam beberapa

kalimat!

4. Simpulkan isi berita ke dalam beberapa kalimat yang ringkas!

5. Sampaikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas melalui juru bicara!

6. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapinya!

Ayo, teruskan dengan pelatihan berikut!

Berlatih Berpasangan 1

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Tutuplah bukumu! Dengarkan dengan saksama teks berita yang akan diba-

cakan oleh temanmu! Lakukan bergantian!

2. Catatlah pokok-pokok berita yang terkandung di dalamnya!

Porsi Siaran Pendidikan TV Swasta Sangat Kecil

Porsi siaran pendidikan pada televisi

swasta nasional masih sangat kecil,

hanya enam persen dari total jam siar.

Aktivis

Bandung TV Watch

, Didin

Sabaruddin, mengungkapkan bahwa

lembaganya tersebut mencoba meng-

amati siaran televisi selama sepekan

penuh. ”Dari hasil uji coba pemantauan

itu, ternyata siaran pendidikan hanya 6

persen, informasi 27 persen, dan yang

terbesar hiburan, yaitu 67 persen,’’

ungkapnya di Banjarmasin, Senin (30/4). Oleh karena itu, Didin mempertanyakan

kepedulian pengelola televisi pada pembinaan generasi muda melalui misi televisi.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Pemantau Media, Ir. Kisman Pangeran dari

Bogor, Jawa Barat, menyatakan bahwa masyarakat jangan berharap banyak terhadap

Dewan Pers bilamana terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh media massa. ”Hal

Dok. Penerbit

Gambar 7.2

Siaran pendidikan di televisi

104

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Pada Bab 6, kamu telah diajak untuk menyusun naskah pidato sambutan dalam acara Persami.

Kamu masih ingat hal-hal penting yang perlu kamu lakukan agar dapat menyusun naskah pidato

sambutan dengan baik, bukan? Nah, pada pembelajaran kali ini kamu diajak untuk menyusun

naskah pidato sambutan perpisahan.

Kata Kunci:

Memerhatikan – Mencatat – Menyusun Naskah Pidato Sambutan

1. Mendaftar pokok-pokok isi pidato sambutan

yang akan disusun.

2. Menyusun naskah pidato sambutan dengan

bahasa yang baik dan benar, serta memerhatikan

penggunaan ejaan.

Menyusun Naskah

Pidato Sambutan

Gambar 7.3

Dalam menyusun naskah pidato, perlu

menggunakan bahasa yang baik dan benar

itu karena pengaduan atau laporan dari masyarakat hanya sebatas pengaduan atau

laporan. Jika

toh

ditindaklanjuti oleh Dewan Pers, lembaga itu tak dapat menindak,

karena tidak punya kekuatan apa pun, kecuali hanya sebatas rekomendasi,” tuturnya.

Kisman juga menilai selama ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) atau Komisi

Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) di daerah-daerah tidak dapat berbuat banyak.

Mereka juga tidak dapat bertindak terhadap perilaku penyiaran di televisi dan radio

yang tidak lagi mengindahkan etika profesi.

Oleh sebab itu, dia berharap keberadaan

media watch

menjadi kekuatan yang

dapat mendorong Dewan Pers, dan KPI serta KPID dalam mengambil langkah atau

aksi terhadap media yang tidak lagi mengindahkan etika profesi tersebut.

(Sumber:

http://televisipendidikan.com

, diakses 3 Oktober 2007, dengan pengubahan)

3. Berdasarkan pokok-pokok isi berita yang telah kamu catat, lakukanlah

diskusi untuk mengerjakan tugas berikut ini!

a. Tuliskan pokok-pokok isi berita ke dalam beberapa kalimat!

b. Simpulkan isi berita ke dalam beberapa kalimat yang ringkas!

4. Laporkan hasil kerjamu di depan kelas pada pertemuan berikutnya!

5. Berikan kesempatan kepada teman-teman yang lain untuk menanggapi

hasil kerjamu!

105

Giat Belajar

Langkah-langkah penyusunan naskah pidato sambutan perpisahan tidak jauh

berbeda dengan penyusunan naskah pidato sambutan Persami. Perbedaannya terletak

pada situasi atau suasananya. Coba kamu perhatikan langkah-langkah penyusunan

naskah pidato sambutan perpisahan berikut ini!

1. Mendaftar Pokok-Pokok Isi Pidato Sambutan

Seperti ketika hendak menyusun naskah pidato Persami, langkah pertama yang

perlu kamu lakukan dalam menyusun naskah pidato sambutan perpisahan adalah

mendaftar pokok-pokok isi pidato sambutan. Simaklah contoh pokok-pokok pidato

sambutan perpisahan berikut ini!

Salam Pembuka

Sapaan Penghormatan

Pembukaan

Isi

Penutup

Salam Penutup

Ucapan salam.

Sapaan penghormatan kepada seluruh hadirin.

Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa dan

dapat juga diikuti dengan ucapan terima kasih kepada

orang-orang yang dianggap perlu.

Permohonan izin untuk menyampaikan pesan dan

kesan.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru

yang telah berkenan membimbing, mengasuh, dan

mendidik kami dengan penuh kesabaran, perhatian,

dan kasih sayang.

Permohonan doa restu agar dapat mencapai kesuk-

sesan pada masa yang akan datang.

Permohonan maaf kepada Bapak dan Ibu Guru atas

semua kesalahan yang pernah dilakukan.

Pesan kepada adik-adik kelas.

Permohonan maaf apabila ada kata-kata yang

kurang berkenan di hati.

Permohonan maaf dan ucapan terima kasih.

Ucapan salam.

Sudah paham, bukan? Ayo, kita teruskan dengan langkah kedua!

2. Menyusun Naskah Pidato Sambutan dengan Bahasa yang Baik dan Benar

Berdasarkan pokok-pokok isi pidato sambutan tersebut, kamu dapat mengem-

bangkannya lebih lanjut ke dalam beberapa kalimat. Dengan demikian, naskah pidato

sambutan perpisahan menjadi baik. Perhatikan contoh berikut ini!

106

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Naskah pidato sambutan perpisahan yang menarik dan mengharukan, bukan? Ingat,

ada hal yang tidak kalah penting saat menyusun naskah pidato sambutan, yaitu

memerhatikan penggunaan ejaan seperti yang terdapat pada Bab 6.

Sekarang, saatnya menguji pemahamanmu!

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati,

Bapak-bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Adik-adik kelas I sampai dengan kelas V yang saya sayangi,

Pertama-tama, marilah kita memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Yang Mahakuasa yang telah berkenan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita

semua. Atas rahmat-Nya, kita dapat menghadiri acara perpisahan di tempat ini

dalam keadaan sehat walafiat.

Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan pesan dan kesan,

mewakili teman-teman kelas VI yang sebentar lagi akan meninggalkan sekolah

ini. Dari lubuk hati yang paling dalam, sebenarnya kami masih ingin berada di

sekolah ini. Berat rasanya meninggalkan Bapak dan Ibu Guru serta adik-adik

kelas yang penuh perhatian dan kasih sayang, juga ramah dan baik hati. Selama

berada di sekolah ini, kami merasa berada dalam satu keluarga.

Meskipun demikian, kami juga sadar, ada pertemuan pasti ada perpisahan.

Sudah tiba saatnya kami harus berpisah untuk melanjutkan perjuangan menuntut

ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tentu saja, tantangan yang kami

hadapi semakin berat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mohon doa

restu kepada Bapak dan Ibu Guru agar kami sukses meraih cita-cita.

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, serta Adik-adik kelas I sampai

dengan kelas V yang saya sayangi,

Tidak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru

yang telah berkenan membimbing, mengasuh, dan mendidik kami dengan penuh

kesabaran, perhatian, dan kasih sayang. Tentu saja, banyak kesalahan yang

telah kami lakukan selama belajar di sekolah ini. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini, izinkan kami mohon maaf kepada Bapak dan Ibu Guru atas

semua kesalahan yang telah kami lakukan, baik yang kami sengaja maupun

yang tidak kami sengaja.

Untuk Adik-adik, saya berpesan, belajarlah dengan sungguh-sungguh,

taatilah semua perintah Bapak dan Ibu Guru! Merekalah orang tua kita ketika

kita berada di sekolah.

Demikian kesan dan pesan yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf

apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati. Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

107

Giat Belajar

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Susunlah sebuah naskah pidato sambutan perpisahan sesuai dengan uraian

berikut!

Kamu seolah-olah hendak pindah sekolah ke kota lain mengikuti ayahmu yang dipindah-

tugaskan ke kota itu. Naskah tersebut akan kamu bacakan di hadapan teman-teman

sekelas dan wali kelasmu.

2. Susunlah naskah pidato sambutan tersebut dengan langkah-langkah berikut!

a. Daftarlah pokok-pokok yang akan disampaikan dalam naskah pidato

sambutan yang akan kamu susun!

b. Kembangkan pokok-pokok isi pidato sambutan yang telah kamu daftar

menjadi sebuah naskah pidato sambutan yang utuh dan lengkap!

c. Bacalah kembali naskah pidato sambutan yang telah kamu susun,

kemudian perbaikilah segera jika masih ada ejaan yang salah!

3. Kumpulkan pekerjaanmu kepada guru pada pertemuan berikutnya untuk dinilai!

Berlatih Mandiri 1

Berlatih Kelompok 2

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Simaklah dengan saksama permasalahan berikut!

Gurumu bahasa Indonesia dipindahtugaskan mengajar di sekolah lain. Oleh karena

itu, kalian ingin menyusun sebuah naskah pidato sambutan perpisahan untuk

menghormati beliau. Naskah tersebut akan dibacakan pada saat acara perpisahan.

3. Berdiskusilah dengan sesama anggota untuk mengerjakan tugas berikut ini!

a. Daftarlah pokok-pokok yang akan disusun dalam naskah pidato sambutan

perpisahan tersebut!

b. Kembangkan pokok-pokok isi pidato sambutan tersebut menjadi sebuah

naskah pidato sambutan yang utuh dan lengkap!

c. Bacalah kembali naskah pidato sambutan yang telah kalian susun,

kemudian perbaikilah segera jika masih ada ejaan yang salah!

4. Tuliskan hasil kerja kelompokmu di papan tulis sebagai bahan diskusi kelas!

5. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan masukan!

6. Berdasarkan masukan kelompok lain, perbaikilah segera naskah pidato

sambutan yang telah disusun kelompokmu!

108

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

1. Mendaftar pokok-pokok yang akan disampaikan

dalam pidato sambutan.

2. Menuliskan pokok-pokok isi pidato sambutan

ke dalam beberapa kalimat.

3. Berpidato dengan lafal, intonasi, dan sikap yang

tepat.

Berpidato

Masih ingatkah naskah pidato sambutan yang telah kamu susun pada saat berlatih

mandiri sebelum subbab ini? Sekarang, tiba saatnya kamu unjuk kemampuan dengan

berpidato menggunakan naskah tersebut. Coba buka kembali naskah pidato sambutan

yang telah kamu susun!

Kata Kunci:

Mendaftar – Menuliskan – Berpidato

Sekarang, simaklah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan agar dapat berpidato

dengan baik. Ayo, kita mulai mempelajarinya!

1. Mendaftar Pokok-Pokok yang akan Disampaikan dalam Pidato

Kamu tentu masih ingat bahwa naskah pidato sambutan harus disusun sesuai

dengan sistematika seperti yang terdapat pada subbab sebelumnya. Pokok-pokok

tersebut, antara lain, salam pembuka, sapaan penghormatan, pembukaan, isi,

penutup, dan salam penutup.

2. Menuliskan Pokok-Pokok Isi Pidato Sambutan ke dalam Beberapa

Kalimat

Setelah mendaftar pokok-pokok yang akan disampaikan dalam naskah pidato

sambutan, kamu harus mengembangkan lebih lanjut pokok-pokok pidato sambutan

tersebut. Silakan baca kembali tabel pokok-pokok pidato sambutan yang telah kamu

isi saat akan menyusun naskah pidato sambutan ketika berlatih mandiri! Dengan

demikian, kamu menjadi semakin paham.

3. Berpidato dengan Lafal, Intonasi, dan Sikap yang Tepat

Perhatikan sekali lagi naskah pidato sambutan yang telah kamu susun!

Selanjutnya, tampillah di depan kelas secara bergantian untuk menyampaikan pidato

sambutan tersebut!

Sebelumnya, perhatikan hal-hal berikut agar pidatomu berhasil!

Perpisahan

hanyalah awal, untuk

saling mengenang

dan merindukan.

Terima kasih.

Gambar 7.4

Pidato disampaikan dengan lafal,

intonasi, dan sikap yang tepat

109

Giat Belajar

a.

Suara.

Ketika membacakan pidato, suara harus keras dan jelas.

b.

Intonasi atau lagu kalimat.

Intonasi yang digunakan harus tepat. Jika

intonasi hanya datar, orang yang mendengarkan akan bosan dan

mengantuk.

c.

Cara memegang teks.

Peganglah teks pidato dengan mantap! Jangan

terlihat kertas itu bergetar karena grogi atau tidak percaya diri!

d.

Posisi kaki.

Berdirilah tegak dengan bertumpu pada dua kaki!

e.

Arah pandangan.

Pandangan lurus ke depan. Jangan sering menunduk

atau mengedipkan mata! Hal itu akan membuat pendengar tidak yakin

pada isi pidato yang kamu sampaikan.

f.

Senyum.

Pada saat yang tepat, usahakan untuk tersenyum! Berbicara

tanpa senyum akan membuat orang malas memandangmu.

g.

Perhatikan sikap dan penampilanmu!

Tampillah dengan penuh percaya

diri dan hilangkan rasa grogi atau minder! Lakukan kontak mata dengan

pendengar sehingga mereka merasa kamu perhatikan!

Sekarang, simaklah jendela ilmu berikut!

Jendela Ilmu

Hal-hal yang harus kamu perhatikan agar cara ber-

pidatomu semakin menarik.

1.

Tulislah naskah pidato dengan rapi dan jelas! Usaha-

kan tulisan diketik sehingga lebih mudah dibaca!

2.

Bacalah naskah itu beberapa kali agar kamu benar-

benar memahami isinya!

3.

Berikan tanda-tanda yang jelas untuk kata-kata yang

perlu mendapat penekanan!

4.

Hafalkan sekadarnya agar kamu dapat lebih sering

melihat pendengar!

5.

Bacalah naskah pidato itu seperti halnya kamu

berbicara! Jangan terlalu cepat dan jangan terlalu

lambat!

Dok. Penerbit

110

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Berlatih Mandiri 2

Coba kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Buatlah naskah pidato sambutan perpisahan yang ditujukan kepada temanmu

yang akan pindah ke sekolah lain!

a. Daftarlah terlebih dahulu pokok-pokok pidato sambutan yang akan

disampaikan!

b. Kembangkan pokok-pokok isi pidato sambutan menjadi naskah pidato

sambutan yang lengkap!

2. Sampaikan pidato sambutan di depan kelas dengan memerhatikan lafal,

intonasi, dan sikap yang tepat pada pertemuan berikutnya!

3. Mintalah teman-temanmu untuk mengomentari penampilanmu!

Ayo, menguji kemampuan dengan pelatihan-pelatihan di bawah ini!

Berlatih Berpasangan 2

Coba kerjakan bersama teman sebangkumu!

1. Buatlah naskah pidato sambutan perpisahan mewakili seluruh siswa di

sekolah! Naskah pidato sambutan tersebut dimaksudkan sebagai

penghormatan kepada Bapak Kepala Sekolah yang akan segera pensiun.

2. Berdiskusilah dengan pasanganmu untuk mengerjakan tugas berikut ini!

a. Daftarlah pokok-pokok isi yang akan disampaikan dalam sambutan

perpisahan di sekolahmu!

b. Kembangkan pokok-pokok isi pidato sambutan menjadi naskah pidato

sambutan yang lengkap!

3. Sampaikan pidato sambutan tersebut di depan kelas dengan memer-

hatikan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat! Lakukan secara bergantian!

4. Berikan kesempatan kepada teman-teman yang lain untuk mengomentari

penampilanmu!

111

Giat Belajar

1. Mengajukan pertanyaan tentang isi teks.

2. Menemukan makna tersirat dari teks yang dibaca.

Menemukan

Makna Tersirat

Pada bab sebelumnya, kamu telah diajak untuk menemukan makna tersirat dalam sebuah

teks bacaan. Sangat bermanfaat, bukan? Benar, melalui kegiatan membaca intensif, kamu akan

mendapatkan banyak informasi penting dan berharga. Pada pembelajaran kali ini, kamu kembali

diajak untuk melakukannya agar kemampuanmu semakin mantap dan teruji.

Kata Kunci:

Membaca – Mengajukan Pertanyaan – Menemukan Makna Tersirat

Sekarang, coba kamu baca dengan cermat dan saksama teks berikut ini!

Refleksi Hari Anak Nasional

Kamu sedang

apa, sih?

Maaf, aku sedang

mencari makna.

Gambar 7.5

Belajar menemukan makna tersirat

Tanggal 23 Juli merupakan

tanggal istimewa bagi anak Indonesia.

Hal itu karena tanggal 23 Juli ditetap-

kan sebagai Hari Anak Nasional.

Berbagai kegiatan pun digelar. Semuanya

mengagungkan dan menumbuhkan

kreativitas anak-anak Indonesia.

Peran aktif seorang anak dalam

proses belajar didasarkan pada minat

dan kemampuannya. Si anak

berinisiatif dan bergerak aktif untuk

mengeksplorasi langsung lingkungan-

nya dengan menggunakan benda-

benda konkret yang dekat dengan kehidupannya. Untuk itulah, diterapkan strategi

utama bagi pembelajaran anak, yaitu bermain.

Selain itu, interaksi antara anak dan guru sangat penting. Guru hendaknya

merespons dengan memberi banyak kesempatan kepada anak untuk berkomunikasi,

memfasilitasi keberhasilan anak dalam menyelesaikan tugas dengan memberikan

dukungan, perhatian, kedekatan fisik, dan dorongan.

Rep. dwpptrijenewa

, diakses 5 Januari 2008

Gambar 7.6

Salah satu kegiatan anak pada Hari Anak

Nasional

112

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Berlatih Kelompok 3

Seorang guru yang baik harus selalu memerhatikan tanda-tanda anak yang stres

dan paham cara membantu serta menghadapinya. Selain itu, guru juga perlu membagi

pengetahuan dan pemahamannya tentang perkembangan anak, serta sumber daya

yang ada sebagai bagian dari komunikasi rutin sewaktu pertemuan dengan orang tua.

Orang tua harus didorong untuk memerhatikan dan berpartisipasi dalam mengambil

keputusan untuk anaknya.

Pemahaman akan peran dan kebutuhan anak dapat dikatakan bukanlah sesuatu

yang mendapat perhatian besar dari masyarakat. Bahwasanya anak ”hanya mendengar

dan tidak untuk di dengar”, sehingga tidak jarang ada pemaksaan-pemaksaan terhadap

anak. Tidak jarang orang tua memaksakan anaknya untuk ikut kegiatan yang

sebenarnya tidak diminati anak. Anak dipaksa untuk mengikuti les berbagai mata

pelajaran, les tari, musik, sampai ikut kursus model. Anak-anak menjadi sangat jarang

dapat menyalurkan kreativitas sesuai dengan dunianya.

Selain itu, sering terjadi diskriminasi terhadap hak anak. Khususnya dalam menen-

tukan pendidikan bagi anak, gender sering kali menjadi faktor utama untuk menentukan

anak yang patut didahulukan bila orang tua memiliki dana yang terbatas. Anak perem-

puan sering menjadi korban atas kondisi tersebut.

(Sumber:

http://mkpd.wordpress.com

, diakses 5 Januari 2008, dengan pengubahan)

Sekarang, ujilah pemahamanmu dengan mengerjakan pelatihan di bawah ini!

Coba kerjakan bersama kelompokmu!

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas lima anggota!

2. Buatlah sepuluh pertanyaan yang jawabannya terkandung dalam teks bacaan!

3. Diskusikan dengan sesama anggota untuk menentukan lima pertanyaan terbaik!

4. Tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian susun!

5. Berdasarkan jawaban dari pertanyaan tersebut, temukan dua makna tersirat

yang terkandung dalam teks!

6. Laporkan hasil kerja kelompokmu di depan kelas melalui juru bicara kelompok!

7. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengomentari hasil kerja

kelompokmu!

113

Giat Belajar

Rangkuman

1.

Langkah-langkah menyimpulkan isi berita adalah mendengarkan berita tersebut dengan

saksama sambil mencatat pokok-pokok isi berita yang terkandung di dalamnya.

Selanjutnya, menyimpulkannya ke dalam beberapa kalimat secara ringkas.

2.

Perbedaan penyusunan naskah pidato sambutan perpisahan dengan penyusunan naskah

pidato sambutan ulang tahun terletak pada situasi atau suasananya.

3.

Penyusunan naskah pidato sambutan harus memerhatikan penggunaan ejaan.

Gunakanlah ejaan yang benar sesuai dengan kaidah yang berlaku, yaitu

Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan

(

EYD

)!

4.

Saat menyampaikan pidato sambutan, perhatikanlah volume suara, intonasi, cara

memegang teks, posisi kaki, arah pandangan, kontak mata, dan senyum pada saat

yang tepat!

5.

Melalui kegiatan membaca intensif, kamu akan mendapatkan banyak informasi penting

dan berharga dari sebuah teks. Selain itu, kamu juga dapat menemukan makna tersirat

yang terkandung dalam teks. Dengan demikian, kamu dapat mengajukan pertanyaan

yang sesuai dengan isi teks tersebut.

Uji Kemampuan

A. Pilihan Ganda

Ayo, pilihlah jawaban yang paling tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

1. Berdasarkan teks berita pada awal bab

ini, dapat disimpulkan bahwa porsi

siaran pendidikan pada televisi swasta

nasional . . . .

a. sudah sangat besar

b. masih cukup banyak

c. masih sangat kecil

d. sudah tidak kecil

2. Langkah pertama dalam menyusun

naskah pidato sambutan perpisahan

adalah . . . .

a. menghafal nama-nama tamu un-

dangan

b. mendaftar pokok-pokok isi pidato

sambutan

c. menggunakan bahasa yang baik

dan benar

d. mendaftar pokok-pokok alasan

perpisahan

3. Kalimat sapaan berikut ini tepat,

kecuali

. . .

a. Adik-adik kelas yang saya kasihi.

b. Adik-adik kelas yang saya cintai.

c. Adik-adik kelas yang saya sayangi.

d. Adik-adik kelas yang saya hormati.

4. Hal yang

tidak

perlu diperhatikan saat

berpidato adalah . . . .

a. setiap kalimat diucapkan dengan

berteriak

b. intonasi atau lagu kalimat harus

tepat

c. pandangan lurus ke depan

d. pada saat yang tepat, usahakan

untuk tersenyum

114

Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia VI

Setelah mempelajari Bab 7 ini pengetahuan-

mu semakin bertambah. Jangan lupa untuk sering

mengasahnya! Untuk itu, coba carilah sebuah

teks bacaan yang dimuat di koran atau majalah,

kemudian klipinglah!

Bacalah dengan saksama teks bacaan yang

kamu kliping, kemudian buatlah lima pertanyaan

yang jawabannya terdapat di dalam teks! Jika

sudah selesai, temukan minimal dua makna

tersirat yang terkandung di dalam teks!

Refleksi

Asyik! Aku sudah

menemukan makna

tersiratnya

5.

Berjuta kenangan manis itu akan

selalu tersimpan dalam album hati.

Kalimat di atas lebih sesuai bila

diucapkan dengan . . . .

a. berteriak sekencang-kencangnya

b. nada marah

c. meratap dan histeris

d. nada lembut

B. Uraian

Ayo, kerjakan soal-soal berikut dengan tepat!

1. Simpulkan isi kutipan berita berikut

ini!

2. Tuliskan sistematika pokok-pokok isi

pidato sambutan perpisahan!

3. Buatlah bagian isi sebuah naskah pidato

sambutan perpisahan untuk menghor-

mati wali kelasmu yang dipindah-

tugaskan ke sekolah lain! Buatlah

minimal lima kalimat!

4. Jelaskan arah pandangan yang baik

saat berpidato!

5. Tulislah makna tersirat dari penggalan

teks di bawah ini!

Untuk menumbuhkan rasa cinta

dan mengenalkan pada dunia

perikanan, anak-anak Panti Asuhan

Ikhlasul Amal Semarang mengunjungi

pertambakan di kawasan Batursari

Sawah Besar, Semarang. Mereka

sangat antusias mengikuti kegiatan di

bawah bimbingan Pak Noto selaku

pemilik tambak. Mereka belajar cara

pembuatan kolam pembudidayaan

ikan lele, karper, mujair, bandeng, dan

cara memanennya.

(Sumber:

Yunior

, 2 September 2007)

pemerintah, ternyata masih menjadi

sesuatu hal yang mewah bagi mereka.

(Sumber:

http://news.Indosiar.com,

diakses

5 Januari 2008, dengan pengubahan)

Septi dan Aji merupakan contoh

anak-anak usia sekolah dasar

penghuni kolong Jembatan Ancol,

Jakarta Utara, yang tidak dapat

bersekolah akibat biaya pendidikan

yang mahal. Dapat mengecap

pendidikan, dalam hal ini bersekolah,

ternyata masih sebatas mimpi bagi

sejumlah anak-anak ini. Biaya

pendidikan sekolah dasar yang

disebut-sebut telah digratiskan oleh